Teras si Mbok: Idea Journal #1

Nandudidudidamdam
4 min readMar 17, 2021

--

Ide ini gue dapetin ketika lagi seru-serunya ngelamun di salah satu Coffeshop di deket rumah, pulang dari sana ternyata nenek atau akrab gue sebut “Mbah Uti” telepon untuk sekedar menanyakan kabar dan bertanya kapan mau berkunjung lagi. Bukan Mbah Uti namanya kalau di penghujung telepon gak ngomong “Jangan lupa minum jamu ya ndok kalo lagi datang bulan atau lagi gaenak badan. Mending yang herbal herbal aja kalo badannya kerasa gak enak ya ndok”. Mau gak mau gue iya iya aja, padahal disini belum tentu ketemu sama yang jual jamu dan gue pun gak begitu suka rasanya, pahit.

.

Ngomongin soal jamu, gue jadi inget dulu suka banget minum jamu pas masih kecil karena ada mbak jamu yang sering muterin komplek. Sesuai tebakan, buyung upik! wkwkwk jamu yang varian rasanya banyak terus warnanya juga gak nakutin, makanya Nanda versi kecil berani minum jamu hampir setiap sore waktu itu. Gue baru nyadar juga sih kalo sekarang ini tuh jarang banget ketemu sama yang jual jamu kayak waktu kecil gitu, makanya tiba tiba kepikiran dan jadi agak kangen masa kecil.

Ini vibe nya masih luar negeri banget sih, kalo Teras si Mbok fix nanti bakalan 100% rumah Nenek ala Indonesia banget!!!

Karena dua kejadian diatas, gue jadi kepikiran gimana ya jadinya kalau ada tempat jual jamu yang beda dari pandangan orang pada umumnya. Kalau biasanya penjual jamu itu yang digendong, pakai sepedah atau di warung kecil pinggir jalan.

Ide gue adalah buka bisnis makanan dan minuman berupa cafe bernama Teras si Mbok yang punya nuansa tradisional tapi tetap dibumbui dengan kesan modern.

Dari pengalaman gue yang seneng banget datengin satu cafe ke cafe yang lain buat nugas, me time atau emang lagi pengen jajan aja. Kayaknya seru kalo ada cafe yang beda dari yang lain apalagi kalo bisa ngafe sambil nostalgia yang dulu dulu gituu…

Teknik kreatif yang akan digunakan untuk menganalisis ide ini adalah six thinking hats.

< White hat >

Jamu merupakan minuman tradisional Indonesia yang saat ini semakin sedikit keberadaannya sehingga banyak generasi muda yang tidak pernah mencoba atau tidak suka terhadap jamu karena menganggap jamu itu katro atau ketinggalan zaman, hal ini juga berdampak kepada perekonomian penjual jamu. Selain itu, saat ini menurut pengamatan saya seseorang mengunjungi sebuah cafe bukan karena makanan atau minumannya yang lezat tetapi karena kenyamanan atau seberapa aesthetic tempat itu dibangun.

< Yellow hat >

Manfaat yang bisa diambil dari ide ini adalah membantu penjual jamu atau minuman tradisional untuk mendapatkan pekerjaanya kembali, dapat menjadi sarana melestarikan budaya Indonesia, memberikan terobosan baru terhadap pandangan masyarakat soal jamu, menarik generasi muda untuk #MinumJamuBersama menggunakan tempat yang cozy atau aesthetic dan dapat menyebarkan awareness kepada masyarakat sehingga Teras si Mbok dapat memiliki citra yang baik diatas tujuan yang baik juga.

< Red hat >

Konsepnya adalah cafe yang bernama Teras si Mbok ini dibuat seperti coffeeshop pada umumnya, tetapi nuansa atau vibe yang dibangun itu seakan akan pengunjung sedang mengunjungi rumah neneknya. Mulai dari halaman depan yang akan ada pepohonan agar terlihat rindang, perabotan khas zaman dulu dan wangi ruangan yang khas rumah masa kecil. Hal ini dilakukan agar pengunjung saat datang ke Teras si Mbok dapat merasakan nostalgia saat masih kecil dan bisa merasakan vibe seperti sedang main ke rumah Nenek sehingga rasa hangat di cafe ini dapat tersalurkan melalui pendekatan emosional antara Teras si Mbok dengan pengunjung.

< Green hat >

Menu yang disajikan diantaranya ada berbagai macam jamu, kopi khas Indonesia seperti Kopi Jos dan Kopi Klotok, selain itu tersedia makanan tradisional yang mendukung nostalgia para pengunjung saat merasakannya, interior cafe dibuat seperti vintage antara modern dan tradisional untuk menarik khalayak mencoba #MinumJamuBersama.

Untuk mempertahankan cita rasa asli dari ahli pembuat jamu, kopi atau makanan tradisionalnya, saya ingin juru masak atau baristanya merupakan si mbok jamu asli dan pembuat kopi khas Indonesia langsung dari ahlinya. Ini bertujuan untuk membantu membuka lapangan kerja bagi mereka yang penghasilannya berkurang karena kemajuan zaman sekaligus membantu untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia.

Layaknya kopi yang hakikatnya pahit bisa dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak terlalu pahit, jamu yang disajikan juga dapat dimodifikasi agar tidak terlalu pahit tanpa menghilangkan khasiatnya.

< Black hat >

Kemungkinan masyarakat khususnya generasi muda merasa ragu untuk datang ke Teras si Mbok karena tidak familiar dengan minuman jamu, kurang tertarik minum jamu karena dianggap kurang pas untuk diminum saat nongkrong atau ngerjain tugas atau Jamu dianggap minuman yang pahit dan ketinggalan zaman.

< Blue hat >

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan mencari dan mendekorasi tempat tersebut agar memiliki vibe rumah nenek. Menyediakan Wifi, stop kontak di setiap meja dan ventilasi yang cukup agar memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Selanjutnya mencari penjual jamu untuk bekerja sama di Teras si Mbok. Lalu melakukan publikasi dari beragam sosial media, membuat slogan atau hashtag khas seperti #MinumJamuBersama untuk menciptakan awareness ke calon customer dan mempekerjakan orang-orang yang ramah untuk memperkuat suasana ramah di Teras si Mbok.

Mungkin baru segitu aja sih ide yang lagi gue pikirin selama seminggu ini, doain semoga makin kepikiran ide-ide yang mantuliti ya!!

see u nexttt time!

--

--

Nandudidudidamdam

Nanda’s site but not the other side of her, just best wishes for her.