Mental Health Awareness Bagi Para Ibu Selama Pandemi: Idea Journal #2

Nandudidudidamdam
4 min readMar 24, 2021

--

Source: Pinterest

Helaauu frens! Welcome back to my idea journal session~

Gak kerasa ya tanggal 2 Maret kemarin corona udah anniversary yang ke-1, masih kebayang banget sih waktu pertama kali ada pengumuman libur 2 minggu yang bikin kita kesenengan tapi ternyata malah bablas PJJ satu tahun lebih T^T. Selama satu tahun ini juga, kehidupan kita bisa dibilang berubah banget karena sekarang semuanya serba virtual, serba social distancing pokoknya serba beda banget deh dari kehidupan kita biasanya.

Pandemi Covid-19 ini bukan sekedar permasalahan di bidang kesehatan aja tapi pandemi ini juga menimbulkan krisis sosial, ekonomi bahkan tekanan psikologis yang angkanya terus meningkat. Selain berdampak pada kesehatan dan dapat mengakibatkan kematian, wabah virus Covid 19 juga berdampak pada kesehatan mental atau kesejahteraan psikologis manusia (Othman, 2020). Gejala gangguan psikologis yang paling banyak muncul adalah kecemasan, stres dan depresi (Othman, 2020).

Yang jadi concern gue untuk idea journal kali ini adalah …

“Sebenernya para ibu di rumah itu aware gak sih sama mental health mereka? apalagi selama pandemi yang pastinya bikin mereka punya kerjaan dan pikiran yang lebih dari biasanya”

Nah, gue kepikiran soal ini karena beberapa temen gue juga pernah cerita kalo selama pandemi ini ibu mereka lebih sering marah-marah tanpa alasan daripada biasanya. Apalagi kalo udah kesel ke satu orang atau kesel sama sesuatu tuh yang kena marahnya bisa satu rumah bahkan sampe satu minggu gak beres beres.

Kalo selama ini banyak banget campaign dan orang yang udah aware soal mental health remaja, gue jadi mikir kalau sebenarnya menjaga kesehatan mental bagi seorang ibu itu juga penting banget deh apalagi selama masa pandemi kaya gini, karena perilaku seorang ibu itu berpengaruh banget buat keluarganya terutama anak-anaknya.

Survei yang dilakukan oleh PBB menyebutkan bahwa COVID-19 telah memengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan secara tidak proporsional dengan 57% perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan, dibandingkan dengan 48% laki-laki. Dari hasil penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa perempuan memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami depresi, stress dan gangguan pascatrauma dibandingkan laki-laki (Liu dkk,2020). Setelah membaca jurnal yang bersangkutan, ternyata intensitas masalah yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga semakin meningkat selama pandemi terjadi.

Menurut survei dari aplikasi Teman Bumil dan platform riset pasar Populix yang melibatkan 1.230 partisipan menyebutkan bahwa 56% ibu rumah tangga mengaku stress, mengalami gejala kecemasan, susah tidur dan mudah marah selama pandemi. 60% persen ibu rumah tangga mengalami masalah pada sektor keuangan, 37% kecemasan terhadap Covid-19 dan 3% mengalami kesulitan mengenai pendidikan jarak jauh anak-anaknya. Gejala yang dialami berupa gangguan kecemasan sebesar 29%, sulit tidur 18%, mudah tersulut emosi 17% dan 36% ibu kehilangan minat untuk mengerjakan kegiatan apapun. Para ibu yang mengikuti survei tersebut sebagian besar tidak pernah melakukan konsultasi ke tenaga profesional (dokter atau psikolog) mereka lebih memilih untuk pasrah dan berdiam diri sebanyak 63%, menceritakan masalahnya kepada suami 19% dan 8% ibu mencari hiburannya sendiri.

Berdasarkan hasil survei tersebut gue menarik kesimpulan bahwa mental health awareness di kalangan para ibu itu masih cukup rendah dan mereka lebih memilih untuk mengabaikan gejala yang mereka alami, para ibu juga lebih sering menyimpan masalahnya sendiri karena takut membebani suaminya atau enggan cerita kepada anaknya karena merasa anaknya tidak perlu mengetahui masalahnya.

Source: Pinterest

Masalah yang gue temukan setelah mempelajari beberapa riset dari platform berita atau jurnal adalah sebagian besar Ibu mengalami stress, gejala kecemasan dan kesehatan mental yang kerap terganggu selama pandemi. Mereka juga kurang aware terhadap kesehatan mental mereka selama pandemi berlangsung. Menurut gue masalah ini penting banget buat kita cari bareng-bareng solusinya, karena kesehatan mental ibu itu bukan cuman penting untuk dirinya sendiri tapi kesehatan mental seorang ibu juga akan berpengaruh ke fisik atau psikis anak, keharmonisan hubungan dalam keluarga bahkan perilaku seorang ibu bisa meregulasi sikap atau perilaku anak.

Yap! itu dia bahan overthinking gue untuk idea journal kali ini, gue juga berharap semoga mental health awareness itu yang aware gak cuman generasi muda aja, tapi ya, bakalan lebih bagus juga kalo semua kalangan bisa aware sama kesehatan mental mereka masing masing. Semoga gue juga bisa segera menemukan solusi untuk masalah ini ya! Sampai ketemu di idea journal yang lain!

Thankyou frens, take care n bye bye >.<

Referensi

Raihana. 2020. PENGELOLAAN EMOSI IBU PADA ANAK SELAMA PEMBELAJARAN DARI RUMAH (DAMPAK PANDEMI COVID 19). Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Vol 3 No (2): 132–138

Nurmina,dkk. 2020. Pelatihan Manajemen Stres dan Relaksasi Bagi Ibu Rumah Tangga Terdampak Covid 19 di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat. Vol 2 No (2): 150- 158

Syamsiyah MN, Sofyani F. 2020. Survei Sebut 57% Perempuan Stres & Cemas Selama Pandemi, Ini Cara Mengatasinya. Kumparan.com [Internet]: https://kumparan.com/kumparanwoman/survei-sebut-57-perempuan-stres-and-cemas-selama-pandemi-ini-cara-mengatasinya-1uYvJ4BQ5cX/full (diakses pada 22 Maret 2021)

Tim CNN Indonesia. 2020. 8 Bulan Pandemi, 56 Persen Ibu Rumah Tangga Alami Stres. CNN Indonesia [Internet]: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201111113804-255-568443/8-bulan-pandemi-56-persen-ibu-rumah-tangga-alami-stres (diakses pada 22 Maret 2021)

--

--

Nandudidudidamdam

Nanda’s site but not the other side of her, just best wishes for her.